SELF DEVELOPMENT

3 Langkah HR untuk Mengubah Karyawan Berkinerja Buruk Menjadi Lebih Baik

BY TIYA . Published 25 September 2024
Berlangganan dengan Newsletter kami!

Dapatkan informasi terbaru seputar pengelolaan gaji, tips, berita industri, dan pembaruan terkini dari PayrollQ

Follow Us On

Di setiap perusahaan, terutama yang memiliki banyak karyawan, pasti ada saja beberapa individu yang menunjukkan kinerja dibawah harapan. Faktor-faktor seperti kurangnya motivasi, masalah pribadi, atau bahkan ketidakcocokan dengan tugas yang diberikan bisa menjadi penyebab utama. Kondisi ini tentu dapat mempengaruhi produktivitas tim dan tujuan bisnis secara keseluruhan, sehingga memerlukan perhatian khusus dari bagian HR (Human Resources).

 

Karyawan dengan kinerja buruk adalah tantangan yang sering dihadapi oleh bagian HR . Namun, menangani masalah ini dengan bijak dan profesional dapat mengubah karyawan tersebut menjadi aset berharga bagi perusahaan. Berikut adalah tiga langkah yang dapat diambil oleh HR dalam menghadapi karyawan berkinerja buruk dan cara mengubah situasi menjadi lebih baik.

1. Identifikasi masalah dengan jelas 

Langkah pertama adalah mengenali dan memahami akar masalah dari kinerja karyawan yang buruk. Apakah masalah ini disebabkan oleh kurangnya keterampilan, kurangnya motivasi, atau faktor eksternal seperti masalah pribadi ? Lakukan evaluasi yang mendalam untuk mendapatkan gambaran yang jelas. 

 

Setelah itu, pastikan untuk SobaTiya berbicara secara langsung dengan karyawan tersebut dalam suasana yang tidak menghakimi. Fokus pada perilaku atau kinerja yang dapat diubah, bukan pada sifat pribadi karyawan. Jelaskan harapan perusahaan dan bagaimana karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.

 

2. Rancang rencana untuk pengembangan kinerja 

Karyawan berkinerja buruk mungkin memerlukan bimbingan dan pelatihan tambahan. Buatlah rencana pengembangan yang spesifik, dengan tujuan yang jelas dan terukur. Misalnya, Anda bisa menetapkan target kinerja yang harus dicapai dalam waktu tertentu, serta memberikan akses ke pelatihan yang relevan. Dukungan ini akan memberi karyawan kesempatan untuk berkembang dan memperbaiki kesalahan mereka.

 

Jika karyawan sudah memperbaiki kesalahan mereka dan menjadi lebih baik, HR perlu menghargai setiap peningkatan yang ada pada karyawan tersebut. HR atau atasan yang baik tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi kepada karyawan. Dalam konteks ini, penghargaan sangat berarti bagi karyawan berkinerja buruk yang telah berusaha untuk memperbaiki diri. Jangan pernah mengabaikan dampak positif dari pujian dan ucapan terima kasih sederhana kepada karyawan Anda. Memberikan apresiasi tidak hanya berdampak baik pada karyawan yang bersangkutan, tetapi juga memberikan efek positif bagi seluruh perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai upaya keras mereka, sekaligus menjadi sumber motivasi bagi mereka.

 

3. Pantau dan evaluasi kinerja secara berkala

HR perlu memantau kemajuan karyawan secara rutin setelah rencana pengembangan diterapkan. Evaluasi kinerja berkala sangat penting untuk menilai apakah terdapat peningkatan dalam kinerja, atau jika karyawan menghadapi kendala yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

 

Penting bagi HR juga untuk memahami setiap tantangan yang dihadapi karyawan, dan sebaiknya mendorong keterbukaan dalam komunikasi. Dengan demikian, karyawan merasa nyaman untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi. Hal ini memungkinkan HR untuk segera mengambil langkah yang tepat dan proaktif dalam memberikan solusi, guna memastikan keberhasilan proses pengembangan karyawan tersebut.

 

Jadi SobaTiya, menangani karyawan yang berkinerja buruk bukanlah tugas yang mudah, namun dengan pendekatan yang tepat, masalah ini bisa diubah menjadi peluang untuk pengembangan. Kuncinya adalah bersikap proaktif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mendukung karyawan dalam perbaikan. Dengan begitu, HR dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan positif.

 

Bagaimana menurutmu, SobaTiya?